Minggu, 31 Mei 2020

Sarapan yang Sempurna

Starterpack sarapan beberapa hari yang lalu 😛. Hari itu, gue memulai pagi dengan sarapan 2 makanan ini. Pertama, Ramyun sebagai makanan beratnya. Kedua, Yoghurt sebagai dessert.
Gue review keduanya sekaligus, karena review kedua makanan ini bakalan singkat.
Nong Shim Shin Ramyun -- Sebelum samyang hadir, mie satu ini jadi mie pedas yang dikenal oleh orang-orang. Serius, jaman dulu ini mie pedas banget.

Gambar mungkin berisi: makanan

Cuma kalau sekarang, mie ini udah gak sepedas dulu malahan di lidah gue, ini gak ada pedas-pedasnya hanya ada sensasi lada doang di lidah.
Mienya gurih, bumbunya sedap. Rasa bumbu dan toppingnya lumayan berasa. Asin gurihnya juga nampol banget di lidah apalagi, topping dari shin ramyun ini lumayan royal ada jamur, sayur, dan lainnya.

Gambar mungkin berisi: makanan dan teks

Greenfields Yoghurt -- Salah satu Yoghurt yang diproduksi oleh Greenfields. Di sini gue coba yang blueberry.

Gambar mungkin berisi: makanan dan dalam ruangan

Rasanya enak. Yoghurtnya masih murni kental dan belum cair tapi, ini yang bikin rasa yoghurtnya benar-benar enak. Didominasi di lidah oleh rasa asam seperti yoghurt pada umumnya tapi, ada perpaduan rasa manis juga.
Sarapan yang sempurna 👌👌.

Sabtu, 30 Mei 2020

Tempat Jualan Minuman Serba Pink di Mall Artha Gading

Pinku -- Tempat jualan minuman yang tempatnya identik dengan warna pink. Mereka jual berbagai varian minuman mulai dari Yoghurt hingga Boba. Terletak di Mall Artha Gading Lantai 1.
Di sini, gue memesan Hokkaido Milk Yuzu (without boba) seharga 26k. Harganya worth it, sih sebenarnya menurut gue. Di sini bisa tambah boba seharga 5k tapi, gue gak tau kalau bobanya dipesan terpisah.

Keterangan foto tidak tersedia.
Keterangan foto tidak tersedia.
Rasanya?
Gue gak bilang rasanya gak enak, cuma gak sesuai lidah gue aja. Fresh milknya terasa segar dan ringan di mulut. Tapi, minuman ini didominasi oleh rasa yuzunya. Jadi, di lidah nantinya ada tekstur bulir jeruk. Buat yang suka asam dari bulir jeruk, gue jamin bakalan suka minuman ini. Jadinya, rasa minuman ini udah pasti didominasi oleh rasa asam sepet (sedikit pahit) dan sebagian rasa manis dari si Yuzu.

Gambar mungkin berisi: minuman dan makanan
Gambar mungkin berisi: minuman
Ambience tempatnya kece banget, semuanya didominasi oleh warna pink. Disediakan tempat duduk juga buat kita duduk santai sembari menunggu minuman disajikan. Cuma kurang cocok dijadikan tempat kerja, karena gak disediakan meja. Paling dijadiin tempat nongkrong masih cocok.
Pelayanannya juga ramah.

Keterangan foto tidak tersedia.

Kamis, 28 Mei 2020

Bakmi Karet Chasiu Kecil 52k? Worth It atau Overpriced?!

[NON-HALAL WARNING].
Bakmi Atham -- Bakmi di Kelapa Gading yang menjual bakmi dengan topping pork atau babi yang menggoda.
Di sini, gue memesan Bakmi Karet Chasiu seharga 52k porsi kecil. Menurut gue pribadi, harganya overpriced untuk porsi bakmi segini dengan topping yang (maaf) kurang royal juga.

Gambar mungkin berisi: makanan

Bagaimana rasanya?
Menurut gue pribadi, rasanya lumayan lah. Tekstur mienya kenyal, of course karena ini mie karet dan tebal juga. Cuma untuk rasa mienya, asinnya rada nanggung meskipun udah dicampur kuah. Baru kerasa asinnya itu belakangan. Perpaduan manis dari si daging cincangnya kerasa sedikit, karena daging cincangnya gak terlalu banyak. Ayam kampungnya cukup tebal tapi, gak banyak.


Gambar mungkin berisi: makanan

Babi gorengnya enak, tekstur gak berminyak dan gak bau. Babinya sedikit keasinan tapi, bisa dinikmati. Kalau babi merahnya, as always, rasa manis di lidah dan dengan perpaduan asin pastinya.
Sambalnya juga enak dan gak terlalu pedas, sama lah seperti sambal bakmi pada umumnya.
Kalau mau order, gue sarankan untuk pesan yang porsi jumbo kalau kalian mau lebih puas makannya.

Gambar mungkin berisi: makanan

Gambar mungkin berisi: makanan dan dalam ruangan

Selasa, 26 Mei 2020

Corndog Enak di Mall Artha Gading! Pecinta Makanan Korea? KALIAN WAJIB COBAIN.

Chung Chun -- Tempat jualan corndog enak yang letaknya di Mall Artha Gading.
Di sini, gue memesan Corndog Pizza seharga 28k. Masih worth it dan gak overpriced untuk ukuran snack ala Korea + makanan mall. Porsinya juga gede menurut gue, jamin buat yang cepat kenyang, makan ini kemungkinan bisa kenyang.

Gambar mungkin berisi: makanan

Rasanya juga enak. Karena dia perpaduan pakai saos tomat ala pizza dengan isian mozarella + sosis, maka rasanya jadi mirip banget sama pizza. Cuma beda di tekstur aja, kalau pizza teksturnya padat karena dipanggang, kalau ini pastinya lebih crunchy karena pakai bread crumb dan digoreng.
Rasanya di lidah ada perpaduan asam gurih dari si saos + manis + asin gurih dari si keju mozarella. Pastinya kaya rasa, di tambah dengan tekstur keju yang perpaduan chewy dan melted. Sosisnya baru kerasa pas mau akhir gigitan, jadi ini emang dominan ke keju. Tekstur sosisnya (menurutku) cenderung mirip tekstur sosis ikan, maaf kalau sok tahu, lidahku merasa begitu 😂.
Ambiencenya juga enak, pelayanannya juga ramah. Chung Chun ini spesialis untuk take away jadi meskipun ada tempat duduk di stall, tempat duduknya gak banyak. Mereka putarin MV Kpop juga loh di stallnya.
Pecinta makanan Korea, wajib cobain.

Gambar mungkin berisi: makanan

Gambar mungkin berisi: makanan

Minggu, 24 Mei 2020

Mie Saat Pandemi, Tetap Enak?!

Dinghao -- Saat pandemi, gue mutusin buat ke Mall Artha Gading karena ada satu urusan. Kala itu, gue mampir ke toko obat dan pwp yang letaknya di bassement dekat diamond. Ada yang jual Mie sama Nasi Goreng dari Dinghao dekat toko obat, auto gue beli.

Gambar mungkin berisi: makanan

Di sini, gue membeli Mie Mamak Seafood seharga 25k. Harganya lumayan murah dan worth it untuk mie sebanyak ini dan setebal ini.

Gambar mungkin berisi: makanan

Rasanya juga enak, di luar ekspetasi gue. Bumbunya dan rempah-rempahnya beneran kuat dan terasa di lidah. Membuat tekstur mienya jadi serasa berkaldu, lembut, dan kaya rasa. Ada rasa pedas lada yang semakin memperkaya rasa serta aroma. Topping sayurnya banyak, meskipun topping dagingnya gak terlalu banyak (harga segitu, wajar). Tapi, daging udangnya juga enak, empuk, dan tasty. Mienya juga tebal dan kenyal saat dicicipi. Baksonya juga enak dan lembut serta tasty.

Gambar mungkin berisi: makanan

Meskipun di kameran kelihatannya kecil tapi, kalian tetap kenyang setelah makan ini. Berhubung lagi pandemi, gue saranin kalian jangan lupa panasin dan (kalau bisa) via order aja ya belinya. Kecuali, kalau lagi kebetulan ke supermarket/toko obat buat beli kebutuhan, boleh lah mampir beli.
Mie ini bisa kalian dapatkan di toko obat dan pwp. Tepatnya, di toko obatnya, nanti bayar di sana. Santapan lezat di kala pandemi 👌.

Btw, Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin 🙏.

Gambar mungkin berisi: makanan

Gambar mungkin berisi: makanan

Order Es Dalgona di Kopi Soe, Gak Perlu RIbet-Ribet Bikin Sendiri XD

Kopi Soe -- Tempat jualan kopi yang menyediakan Kopi Dalgona, yang belakangan ini lagi viral. Kebetulan gue pengen coba dalgona tapi, mager bikin sendiri. Akhirnya, mutusin buat beli ini aja.

Di sini gue pesan Es Dalgona Kitkat seharga 35k. Menurut gue dengan harga segitu, agak overpriced. Jadinya, gue memang lumayan punya ekspetasi tinggi sama minuman ini.

Keterangan foto tidak tersedia.

Rasanya?

Rasanya sama seperti kopi susu pada umumnya. Cuma beda di teksturnya aja, tekstur dalgona pastinya lebih creamy karena ada cream dalgona. Rasa kopinya sama susunya sama-sama dominan, jadinya rasa di lidah ada perpaduan pahit dan manis. Meskipun di lidah paling dominan manisnya, sih.

Cuma untuk kitkatnya, menurut gue gak bawa pengaruh buat rasa si kopinya. Kitkatnya masih padat di dalam. Jadinya bikin minumannya rada susah buat diaduk apalagi, sampai rasanya bisa nyatu sama minumannya.

Jadi, minuman ini cocoknya diminum dalam keadaan gelas yang terbuka dengan bantuan sedotan sama sendok. Gak bisa kalau diminum pakai sedotan aja.

Minggu, 17 Mei 2020

Mie Sedaap Selection Korean Spicy Chicken, Sepedas apa sih?

Mie Sedaap Selection Korean Spicy Chicken -- Mie ala Korea yang belakangan ini lagi viral. Sebenarnya, gue udah pernah cobain ini dari lama, sih. Tapi, baru bisa review ini sekarang.

Gambar mungkin berisi: makanan

Rasanya?
Untuk rasa, gue rasa ini termasuk enak. Rasanya mirip mie instan pada umumnya, asinnya kerasa, bumbunya strong, dan pastinya bikin addicted.
Tapi, yang membedakan adalah Mie Sedaap Korea Selection Korean Spicy Chicken ini adalah dia ada rasa pedas yang mirip seperti pedas-pedas mie Korea pada umumnya tapi, mereka juga dipadu dengan bumbu ala Indonesia seperti mie instan pada umumnya. Bisa dibayangin, kan? Rasanya kaya pastinya.

Gambar mungkin berisi: makanan dan dalam ruangan

Untuk rasa pedasnya, menurutku sifat pedas mereka itu pelan-pelan. Tapi, tetap bisa dinikmati dan bukan pedas yang menyiksa. Jadinya, gak bisa dibandingin sama samyang, sih. Kalau dibandingin sama Indomie ayam geprek, menurutku ini lebih pedas karena Indomie ayam geprek pas kucoba, gak kerasa pedasnya sementara, ini kerasa.
Anyway, untuk level kepedasan, aku campur dua2nya. Tapi, buat yang masih gak berani, boleh dari level 1 dulu.


Gambar mungkin berisi: makanan dan dalam ruangan

Senin, 11 Mei 2020

Rice Box Seharga 35K? WORTH IT GAK YA?!


Foto 3 - Makanan di Eatlah oleh Jacklyn  || IG: @antihungryclub


Eatlah -- Tempat jualan makanan yang belakangan ini lagi digandrungi para remaja. Karena kebetulan dekat rumah, gue memutuskan buat order via ojol.

Menu yang gue pesan adalah Brown Butter Chicken Reguler seharga 35k. Ya, menurut gue dengan isian rice box sebanyak ini gak bisa dibilang mahal tapi, gak bisa dibilang murah juga. Di tengah2 lah, standar.



Foto 2 - Makanan di Eatlah oleh Jacklyn  || IG: @antihungryclub


Rasanya?

Saat gue makan ini, gue sempat meriset dulu apa itu brown butter. Brown butter adalah mentega yang dimasak dengan padatan susu, sampai berubah cokelat, dan mempunyai rasa kacang.

Rasanya not bad tapi, gak bisa dibilang enak juga. Ayamnya cukup juicy dan lembut, porsinya juga banyak sampai nutupin nasi tapi, bukan berarti, nasinya lebih dikit ya. Porsi ayam sama nasi di eatlah ini seimbang.

Pas awal gue makan ini, jujur aja sempat keasaman banget di lidah. Dan di awal kita makan ini, rasa kacangnya tuh benar2 gak kerasa. Tapi, makin ke bawah dan pas mau makanannya habis, barulah rasa asli brown butternya udah mulai kerasa jadi di lidah udah mulai muncul rasa kacangnya.

Untuk packaging, udah oke dan gak ada masalah. Karena ini pandemi, mereka juga akan kasih kita semacam flyer tentang keadaan kasirnya. Bagus, sih ini... good job 👍👍.

Foto 1 - Makanan di Eatlah oleh Jacklyn  || IG: @antihungryclub

Sabtu, 09 Mei 2020

Introduction

Hello, guys! It's me Jacklyn and welcome to Anti Hungry Club! :D. 


Gambar mungkin berisi: makanan

Sebelum blog ini dijalankan, terlebih dahulu gue mau memperkenalkan diri. Nama gue Jacklyn, seorang mahasiswi jurusan Sastra di sebuah universitas swasta yang ada di Jakarta. Gue sendiri adalah anak yang bisa dibilang "introvert". Cara gue menghabiskan waktu gue saat capek dan cara gue mencharge energi dalam tubuh gue adalah dengan cara menghabiskan waktu sendiri alias me time.

Gue sendiri punya hobi menulis, gue sudah mempublikasikan cerita gue ke berbagai website tapi, sayangnya gue belum menerbitkan buku solo ehehe. Tapi, gue dulu sering banget mengikuti berbagai lomba kepenulisan dan karya gue sering terpilih untuk diterbitkan dalam bentuk buku antologi (meskipun masih ranah penerbit indie, sih hehe).

Gue juga punya hobi kulineran. Hobi ini gue temukan secara kebetulan aja, sih dan melalui perantara hobi menulis yang gue jalanin. Loh, kok? Oke, akan gue ceritain.

Gue sendiri adalah tipe orang yang gak bisa bekerja di dalam rumah atau di dalam kamar. Kalau gue bekerja di dalam rumah/kamar, gue pasti susah konsentrasi karena ada WiFi dan kasur yang menganggu konsentrasi gue. Hal itulah yang mungkin menjadi penyebab kenapa gue mudah terkena writer block (sebuah kejadian di mana seorang penulis memiliki ide, tapi dia gak tau mau menulis apa) karena gue susah buat konsentrasi.

Untuk itulah, saat gue ingin menulis cerita atau apapun itu, gue lebih memilih untuk menulis di luar, entah di kafe maupun mall. Kebetulan, gue sendiri senang menulis di sebuah mall yang sudah menjadi langganan gue. Di mall itu, ada banyak banget makanan dari ujung ke ujung tapi, berhubung waktu itu gue masih anak SMA yang uang jajannya ngepas, gue masih bisa nahan diri buat gak jajan tiap ke sana dan fokus nulis.

Tapi, saat gue udah lulus SMA dan punya kartu debit, keuangan gue mulai kayak keuangan anak-anak kuliah yang gak ngekos. Dikasih duit per bulan sama nyokap, itupun uang gopay dikasih lagi terpisah, serasa anak sultan gue waktu itu. Jadilah saat lulus SMA, gue mulai suka jajan setiap kali gue nulis di mall itu.

Hingga pada akhirnya, gue mulai tumbuh kesadaran bahwa hobi gue yang gue ekspetasikan menghasilkan duit, justru malah buang-buang duit.  Di saat yang sama juga, gue juga lagi suka-sukanya nonton food vlogger, mulai dari Ken & Grat, Anak Kuliner, MGDALENAF, Ria SW, dan masih banyak lagi. Saat itulah, sudah mulai muncul di benak gue untuk menjadi food vlogger kayak mereka dan gue sudah mulai bercita-cita buat kayak mereka yang makan banyak tapi... malah dibayar.

Akhirnya, gue mulai punya pikiran, "Okelah kalau hobi menulis gue gak menghasilkan duit, tapi hobi makan gue harus menghasilkan duit seperti para food vlogger!" cuma sayangnya, gue merasa belum pede buat tampil di depan kamera wkwkwk. Akhirnya, gue mulai putar otak buat permulaan, dengan cara mereview makanan gue di facebook. Inilah makanan pertama yang gue review!

Keterangan foto tidak tersedia.

Saat itu, gue mulai cukup rutin mengupload dan mereview makanan di akun facebook gue. Tak lupa, gue juga mulai bikin akun instagram khusus untuk kuliner bernama @antihungryclub yang sampai sekarang masih gue pake, khusus untuk kulineran.

Gambar mungkin berisi: makanan

Dari sinilah, gue mulai direkomendasikan oleh salah seorang teman untuk bikin akun-akun review makanan (seperti Zomato, dsb) dan dia juga menjelaskan benefit di akun tersebut, salah satunya food invitation. Tergiur? Pasti, siapa coba yang gak tergiur sama makanan gratis. Akhirnya karena hal itu, gue mulai bikin akun-akun review kuliner seperti Zomato, PergiKuliner, dan lain sebagainya.

Setelah aktif review di aplikasi-aplikasi kuliner, gue mulai merasakan benefit-benefit tersebut, mulai dari food invitation hingga kupon diskon makanan.  Ditambah lagi, gue juga mulai mencoba menambah follower di instagram khusus kuliner dengan cari aktif di ig, hal ini gue lakukan supaya gue bisa dapat invitation di luar aplikasi.

Gambar mungkin berisi: makanan

Saat ini, gue udah aktif review di 4 aplikasi, antara lain: Zomato, Perkul, RecoMe, dan Traveloka Eats. Di luar aplikasi kuliner, gue juga sering share tentang kuliner di akun facebook gue sendiri. Nama akunnya Jacklyn Uly Manuela Ketapel (add aja, cuma kalau mutualnya gak banyak, gue gak akan acc).

Tapi... tapi... tapi.

Gue juga pengen buat aktif di blog. Oleh karena itulah, gue memutuskan mendirikan blog ini sebagai blog kuliner gue untuk pertama kalinya. Gue akan mencoba untuk aktif sharing tentang hal-hal kulineran, salah satunya adalah review makanan maupun rekomendasi restoran. Kalau memungkinkan, gue juga akan sharing hal-hal lain seperti daily blog maupun travelling (kalau gue lagi jalan-jalan). Gue juga akan sharing lebih luas tentang makanan, misalkan tentang artikel sejarah makanan, resep makanan, dll. Gue, sih ekspetasinya di blog ini gue bakalan sharing hal lain tentang kuliner selain dari review makanan.

Gambar mungkin berisi: makanan

So, akhir kata dari introduction blog ini adalah....

Enjoy the blog, enjoy the food, and welcome to anti hungry club! :D.

Gambar mungkin berisi: makanan


Ayam Mbok Berek Ny. Umi

  (NB: Ini arsip makanan lama, jadi aku agak lupa-lupa ingat sama rasanya). Ayam Mbok Berek Ny. Umi -- Restoran tempat jualan ayam yang terl...